Eddy: Tak Seluruh Petani Bisa Tanam Cabai
MUKOMUKO, Bengkulu Ekspress – Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto SP MSi menyampaikan, tidak seluruh petani yang ada di daerah tersebut bisa bercocok tanam cabai yang baik dan menghasilkan produksi yang bagus. Pasalnya, selain membutuhkan modal yang cukup besar. Petani diharuskan maksimal, mulai dari pembukaan lahan, bibit yang di pilih, perawatan hingga panen.
Menurutnya, banyak petani yang telah mencoba menanam cabai. Tetapi hasilnya kurang maksimal. Sedangkan untuk potensi cukup luas yang mencapai di atas seratus hektar.
“Khusus kecamatan kota saja ada sekitar 100 hektar. Belum lagi di sejumlah lokasi lainnya, terutama di lokasi yang ditanam padi sawah semuanya punya potensi yang bagus,” katanya.
Kendati demikian, kata Eddy, ada juga petani lokal yang berhasil dalam bercocok tanam cabai. Seperti, beberapa waktu lalu ia melihat langsung petani cabai tengah panen di wilayah Desa Pasar Sebelah dan beberapa kecamatan lainnya. Hasilnya cukup lumayan. Dalam satu hektar produksi mencapai 400 hingga 600/kg untuk satu kali panen. Sedangkan dalam satu kali tanam cabai dapat di panen hingga enam kali. Petani cabai tersebut lebih memilih langsung menjual ke pedagang pengecer di pasar – pasar tradisional. Karena lebih menguntungkan dari pada dijual kepada tengkulak ataupun toke. Ia juga mengakui, petani lokal belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah ini. Hingga cabai tersebut banyak di datangkan dari luar daerah, seperti dari Kabupaten Kerinci. Namun, tambah Eddy, dari kualitas tanaman cabai petani lokal yang lebih bagus dan pedas. “Cabai lokal bagus dan pedas serta tahan cukup lama. Sedangkan cabai dari luar banyak kandungan air, kurang pedas dan cepat membusuk,” bebernya. Kedepan, pihaknya akan terus memberikan bimbingan dan pembinaan kepada petani. Terutama petani yang bercocok tanam cabai. Jika produksi semakin banyak, maka akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam daerah. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: